Sabtu, 17 September 2011

Ki Jayabadran




Dalam dunia denawa, nama Ki Jayabadran sudah cukup dikenal. Dia digambarkan sebagai sosok bermata sipit, hidung pesek, mulut kecil dower, bergigi tipis.Rambut hanya sedikit, bergelang, berkeris, bersuara bass. Beliau selalu bersama Ki Yaman.

Dalam sebuah kisah pernah diceritakan Jayabadran  duduk di Ali-ali, dihadap oleh Ki Yaman, Gatot Kumboro, dan pegawai istana. Mereka membicarakan kepergian Ki Modo Suryo Kencono. Ki Jayabadran ingin mencarinya ke daerah Modo. Gatot Kumboro diminta mempersiapkan kepergian Ki Jayabadran. Ki Jayabadran meninggalkan balai penghadapan lalu masuk istana, memberi tahu rencana kepergiannya kepada para isteri. Lestari, Ningrum dan Handayani menyambut kedatangan Ki Jayabadran. Di hadapan para istrinya, Ki Jayabadran menyampaikan berita tentang kepergian Ki Modo dan rencana kunjungan ke desa Modo.

Ki Modo tengah bertapa di gunung Halimun Sangga Buwana , dengan nama Ki Modo Amangkurat. Gatot Kumboro dan Abdi Saketi datang. Mereka berdua minta kesediaan Ki Modo untuk melindungi Kerajaan Ki Ya’man yang saat itu ditinggalkan. Ki Modo menyanggupinya lalu berangkat, dikawal oleh para Gatot Kumboro. Ki Jayabadran dan Patih Gatot Kumboro menyertainya. Di tengah hutan mereka dihadang oleh raksasa dari Abul Yahesa. Terjadilah perkelahian. Raksasa dapat dikalahkan oleh Ki Modo berkat tongkat Nyi Laras yang diberikan Ki Jayabadran atas amanat Ki Yaman.

Jepara Paradise


Jepara to become the tourist destination of Jawa, located at the shore of North Jawa, with it’s famous white sand beaches, blue sea, hotels and restaurants, historical monuments, national parks, furniture and souvenir shopping, clean city are the proud of Jepara.
The city of Jepara, worldwide known in the furniture business, since some foreigners started to export it’s unique carved furniture products about 25 years ago, currently accomodates a 3,000 expats, employed in the furniture- and other business.
The best swimming beach in Jepara is the crowded visited Bandengan Bay Beach, with clear waters, clean wide beach, and powdered sugar sand, perfect for sunbathing.
There are many other bays around Jepara, most of them still in original state, where you may only see your own footprints during a walk.
Local fishermen celebrating Ketupatan, a traditional celebration for safety on the water.

me and my sister

Ki Selo Ik Kromo

Ki Selo Ik Kromo merupakan salah satu sesepuh yang ada di yogyakarta, beliau adalah sesepuh yang ahli dalam bidang pusaka. Beliau sempat menikah berkali-kali,diantara istri beliau yang termuda adalah Nyai Ambar.  Beliau termasuk seorang sesepuh yang paling berani menentang penjajahan yang ada.
 Beliau mempunyai semboyan ” Ilmu itu bisa didapat bukan hanya karena dicari, tapi karena ada dari dalam diri“. “sesuatu yang paling harus kita takuti adalah bukan yang  pernah kita alami, tapi apa yang belum pernah kita alami“.
Ki Selo Ik Kromo merupakan seorang sesepuh istana yang setiap suro dipanggil untuk mencuci pusaka istana.
 Ki Selo Ik Kromo wafat di Sedayu Yogyakarta, beliau dimakamkan di Polaman Sedayu, sebelum wafat beliau mengumpulkan semua muridnya, dan berkata akan pulang. Ketika itu sang penguasa pun ikut datang ke rumah beliau untuk menemui beliau untuk terakhir kalinya.

pagi

selamat pagi semua

aku

aku adalah aku
i is me
aku yo aku
kulo inggih kulo
aku aku aku....

Statistik

Translate

Blog Archive